Selasa, 18 Oktober 2011

Al-ihsan


Ilmu Metafisika

    1. Pengertian.
Ilmu Metafisika, secara bahasa terdiri dari tiga asal kata, yaitu; ilmu, meta dan fisika.
 Ilmu berasal dari bhs Arab  ‘ilm yang semakna dengan kata pengetahuan, knowladge (bhs Inggris). Sedangkan dalam pengertian yang lebih modern, ilmu berarti science.Yakni suatu pengetahuan yang telah terdiskripsikan dalam suatu paradigma yang sama, dengan obyek yang impiris, rasional dan  teruji.
Metafisika, berasal dari kata meta yang berarti di luar, atau di balik sesuatu. Sedangkan fisika adalah sesuatu yang kasat mata atau indrawi.   Sehingga yang dimaksud dengan ilmu metafisika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan hal-hal yang berada di luar jangkauan alat-alat indrawi. Seperti tentang;   Tuhan, jiwa, malaikat, jin, iblis, surga, neraka, semua hal yang berkait dengan kehidupan akhirat (eskatologis). Akan tetapi fokus kajian metefisika center adalah metafisika islami  yang menjadi istilah baku adalah ilmu tasawuf.

B.     Ruanglingkup Pembahasan

Kajian metafisika berputar di sekitar  ;
Kajian ontologis  tentang ;   Tuhan, jiwa, malaikat, jin, iblis, surga, neraka, semua hal yang berkait dengan kehidupan akhirat  (eskatologis).
Kajian epistimologis aksiologis tentang; ilmu hikmah, kanuragan, dan tehnologi metafisika.
Sedangkan ilmu bantu yang sangat dibutuhkan adalah tehnologi informatika,fisika,kimia, dan optika tingkat tinggi.

C.    Metafisika Islam.

Di dalam ajaran agama islam seluruhnya terikat pada doktrin metafisika.
Yakni keyakinan akan kemaha esaan Allah dan kerasulan Muhammad saw.  Yang selanjutnya terjabarkan dalam enam rukun iman, lima rukun islam dan satu rukun ihsan.
Ilmu yang membahas tentang enam rukun iman terdiskripsikan dalam ilmu yang disebut dengan ilmu tauhid. Dan pada perkembangan selanjutnya disebut dengan ilmu kalam. Dalam kajian tauhid atau kalam metafisika islam dibahas dengan pendekatan logika  dengan dasar (dalil) dogtrin (dalil naqli), dan rasio (dalil ‘aqli).
Ilmu yang membahas tentang lima rukun islam terdiskripsikan ke dalam ilmu yang mandiri yang disebut dengan ilmu syari’at atau ilmu fiqh. Dalam kajian ini diatur mengenai apa yang harus dikerjakan oleh  seorang muslim  dalam kaitannya dengan doktrin metafisikanya. Kajian metafisika disini didekati dengan pendekatan praktis, tektual dan rasional.
Sedangkan kajian khusus tentang dimensi ihsan, terdiskripsikan dalam ilmu yang disebut dengan ilmu tashowuf. Dalam kajian ini obyek kajian metafisika didekati secara batini (metafisik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar